Popok sekali pakai jadi salah satu alternatif pilihan ibu dan orang tua lainnya untuk memudahkan aktivitas harian. Hanya saja dalam penggunaanya ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan. Termasuk sering mengganti popok setiap 5 hingga 6 jam sekali. Jika jarang diganti atau dipakai dalam jangka lama maka akan tumbuh beberapa masalah seperti di bawah ini.
1. Ruam Popok
Masalah pertama yang sering dialami si kecil adalah ruam popok. Kasus seperti ini merupakan iritasi yang ditunjukkan dengan kemunculan bintik-bintik berwarna kemerahan. Biasanya akan muncul pada area kulit yang tertutup oleh popok. Ada juga yang menyebutnya dengan sebutan dermatitis popok atau diaper rash.
Selain pada area pantat karena tertutup popok, ternyata bintik kemerahan tersebut bisa menyebar ke bagian lainnya. Beberapa di antaranya perut dan paha bayi. Kemunculan bintik merah terjadi setelah pemakaian dalam jangka lama atau tidak diganti.
Pasalnya popok bayi yang terlalu lama dipakai akan menghambat sirkulasi udara. Jadi nantinya daerah pantat akan lembap dan memacu pertumbuhan serta perkembangbiakkan jamur. Ketika ruam popok, maka si kecil cenderung akan menangis sebab merasakan gatal dan perih pada area tersebut.
2. Iritasi Kulit Bayi
Jika Anda jarang mengganti popok bayi maka ada kemungkinan besar kulit akan mengalami risiko iritasi. Terutama untuk jenis kulit sensitif. Iritasi muncul karena adanya gesekan antara bagian kulit dan popok dalam jangka waktu yang terlalu lama. Baik itu dalam kondisi bersih, kotor maupun basah.
Jadi selalu perhatikan pemakaian popok bayi. Jangan mengganti ketika penuh saja. Namun sebaiknya ganti secara berkala empat atau lima jam sekali. Anda juga bisa melihat pada kemasan produk. Meskipun popok tidak kotor dalam pemakaian jangka waktu lama, Anda tetap diharuskan menggantinya.
3. ISK atau Infeksi Saluran Kencing
Terlalu lama menggunakan popok ternyata berisiko menimbulkan infeksi. Infeksi tersebut dapat terjadi pada saat popok terlalu penuh air kencing bayi namun Anda sebagai orang tua tidak segera mengganti.
Perlu diketahui bahwasanya urine atau pipis bayi bisa mengubah kadar pH pada kulit. Jadi sangat memungkinkan terjadinya pertumbuhan bakteri ataupun jamur. Ketika dibiarkan begitu saja, maka akan terjadi infeksi di saluran kencing. Gejala seperti ini biasanya kerap terjadi pada anak perempuan. Namun bagi anak laki-laki juga perlu waspada dan ganti popok secara rutin.
4. Beresiko Muncul Racun
Sedikit berbeda dengan popok kain, popok sekali pakai ternyata mengandung berbagai macam bahan kimia. Jadi secara tidak langsung dalam pemakaiannya ada kemungkinan timbul risiko munculnya racun di tubuh.
Pasalnya penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menjadikan racun masuk ke sistem tubuh bayi. Sehingga lama kelamaan dana menimbulkan adanya penyakit yang kronis di kemudian hari. Mungkin saja tidak terjadi secara langsung.
5. Penyebab Kulit Mengalami Alergi
Anda tentunya sudah cukup paham jika kulit bayi cenderung sensitif sehingga rentan dari paparan berbagai zat kimia. Beberapa zat kimia di dalam popok sekali pakai kemungkinan besar dapat menjadi penyebab terjadinya masalah kulit seperti alergi.
Oleh sebab itu, setiap jenis merek popok sekali pakai menyarankan para orang tua untuk menggantinya secara berkala. Bahkan sangat tidak disarankan apabila dipakai dalam jangka waktu lebih dari 6 jam pemakaian. Meskipun dalam kondisi bersih.
6. Risiko Timbulnya Beberapa Jenis Penyakit
Mikrobioma yang ada di dalam usus mempunyai dampak munculnya beberapa masalah kesehatan. Termasuk juga untuk penyakit kronis. Beberapa di antaranya adalah asma, diabetes, serta ADHD. Risiko infeksi karena virus di usus bayi juga cukup tinggi.
Salah satu penyebab kemunculan beberapa jenis penyakit di usus adalah adanya bakteri di dalam tinja bayi. Bisa dibayangkan bagaimana jika Anda tidak segera mengganti popok saat bayi BAB tentunya kemungkinan besar timbulnya penyakit akan semakin besar.
Popok Sekali Pakai Baby Happy dengan Teknologi Pulp Double Pressure
Di atas tadi adalah beberapa kemungkinan yang bisa terjadi apabila Anda lalai dalam pemakaian popok bayi sekali pakai. Sehingga sengaja menggunakannya dalam jangka waktu lama. Meskipun dalam keadaan bersih sekalipun, beberapa kemungkinan risiko tetap bisa terjadi. Terlebih lagi bayi masih sangat sensitif.
Selain sering mengganti popok, Anda juga harus memilih produk terbaik dan aman untuk di kecil. Seperti halnya Baby Happy, brand ini menawarkan popok celana sekali pakai dengan desain karet pinggang tinggi dan juga elastis. Selain itu dibekali dengan adanya teknologi pulp double pressure. Teknologi tersebut mampu menjadikan permukaan popok lebih stabil sehingga kepadatan selalu terjaga. Daya serap jadi lebih banyak, lebih cepat kering secara merata merata.
Pulp double pressure dari Baby Happy membantu mengurangi terjadinya beberapa masalah di atas. Namun tetap disarankan bagi Anda untuk mengganti popok bayi secara berkala. Jangan gunakan dalam jangka waktu lama. Popok dari Baby Happy yang langsung bersentuhan dengan kulit bayi terbuat dari bahan Air Through Non-Woven.
Jenis material yang umumnya digunakan pada tisu basah bayi. Jadi bagian permukaan Baby Happy dengan teknologi Pulp Double Pressure menjadi lembut dan mencegah terjadinya risiko iritasi kulit pada si kecil.